Beranda
Jadwal
Materi
Artikel
Profile
...
Bimtek Perusahaan/Swasta
BIMBINGAN TEKNIS PROCUREMENT & PURCHASING MANAGEMENT

Procurement & Purchasing Management adalah program unggulan kami yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang praktek-proktek terbaik dalam pengadaan dan manajemen pembelian.

Program ini akan memandu peserta melaluiserangkaian pembelajaran interaktif yang difokuskan pada strategi efisien dalam mendapatkan barang dan jasa berkualitas tinggi, serta pengelolaan rantai pasok yang teroptimalkan.

Kami menyajikan materi-materi yang praktis dan aplikatif untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta dalam pengadaan dan manajemen pembelian, sehingga mereka dapat mengelola proses-proses ini dengan keunggulan dan ketepatan..

 

TUJUAN / MAMFAAT :

  1. Memahami beberapa definisi, cakupan dan isu seputar procurement
  2. Memahami best practice, tools dan teknik praktis dalam procurement dan menggunakannya baik dalam perencanaan, eksekusi, dan analisa.
  3. Memahami secara umum tentang siklus procurement
  4. Memamami lebih mendalam tentang beberapa elemen dalam siklus procurement seperti sourcing, evaluation, negotiation, dan review.
  5. Memahami proses administrasi dan prosedur baku procurement management.
  6. Memahami tahapan transaksi procurement, mulai dari prakualifikasi supplier/vendor, analisa penawaran, proses tender, hingga manajemen kontrak.
  7. Memahami metode sourcing, teknik analisa penawaran, dan strategi negosiasi.
  8. Memahami bagaimana proses menyeleksi, memilih, dan mengevaluasi kinerja pemasok.
  9. Menerapkan konsep, strategi, analisa, dan problem solving dari materi yang dipelajari dalam keseharian tugas/pekerjaan.

TARGET / SASARAN PESERTA :

  1. Bagian Pengadaan Barang/Jasa intansi Pemerintah
  2. Bagian Pengadaan Barang/Jasa Perusahaan BUMN/BUMD dan Swasta

OUTLINE MATERI :

HARI I

  1. Peran Purchasing Dalam Peningkatan Produktivitas & Daya Saing
  2. Pengertian dan Konsep Purchasing dan Procurement Management
  3. Strategy Purchasing Progress Monitoring & Evaluation
  4. Supply Chain dan Just In Time dalam Purchasing

HARI II

  1. Purchasing performance measurement
  2. Monitoring Repeat Order
  3. Negotiation Technique and Strategy
  4. Vendor Development Program

 

 

 

March 10, 2025 / Materi

...
Bimtek Perusahaan/Swasta
BIMBINGAN TEKNIS KONSEP, PERHITUNGAN, DAN VERIFIKASI TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

Dalam dunia industri dan perdagangan, istilah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) seringkali muncul, terutama dalam konteks regulasi dan pengadaan barang, TKDN adalah persentase nilai barang atau jasa yang dihasilkan dalam negeri. TKDN dihitung berdasarkan kandungan lokal dari bahan baku, tenaga kerja, dan proses produksinya.

Perhitungan TKDN barang mencakup persentase komponen dalam negeri dari material yang digunakan, kewarganegaraan tenaga kerja, serta kepemilikan dan negara asal alat kerja. Perusahaan menghitung TKDN untuk setiap jenis barang berdasarkan proses produksi dan bahan baku (material) yang sama

Dalam bimbingan teknis ini, tiap peserta dapat memahami pola perhitungan TKDN yang merujuk pada persentase nilai komponen dalam sebuah produk yang berasal dari sumber domestik, memahami jenis-jenis TKDN sangat penting untuk perusahaan yang ingin mematuhi peraturan pemerintah dan meningkatkan daya saing di pasar..

TUJUAN / MAMFAAT :

  1. Memahami regulasi Kebijakan Penggunaan Produk Dalam Negeri
  2. memberikan pemahaman dan kemampuan dalam menghitung dan memahami TKDN melalui persentase komponen dalam negeri dari material yang digunakan, memperhitungkan kewarganegaraan tenaga kerja serta kepemilikan dan negara asal alat kerja yang dipakai.
  3. Memahami TKDN untuk Barang, Jasa dan gabungan Barang/jasa

TARGET / SASARAN PESERTA :

  1. Bagian Pengadaan Barang/Jasa intansi Pemerintah
  2. Bagian Pengadaan Barang/Jasa Perusahaan BUMN/BUMD dan Swasta

OUTLINE MATERI :

HARI I

  1. Regulasi & Kebijakan TKDN
  2. Implementasi TKDN
  3. Preferensi Harga
  4. Klasifikasi Barang/Jasa
  5. Ketentuan TKDN

HARI II

  1. TKDN Barang
  2. TKDN Jasa
  3. TKDN Gabungan Barang/Jasa
  4. Verifikasi TKDN
  5. Simulasi & Latihan

 

 

 

 

March 10, 2025 / Materi

...
Bimtek Perusahaan/Swasta
BIMBINGAN TEKNIS PERANCANGAN JALAN RAYA ANTAR KOTA

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, berada pada permukaan tanah, atau di atas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel; sedangkan Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum; namun jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha, perseorangan atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri.

Jalan Antar Kota adalah jalan-jalan yang menghubungkan simpul- simpul jasa distribusi dengan ciri-ciri tanpa perkembangan yang menerus pada sisi mana pun termasuk desa, rawa, hutan, meskipun mungkin terdapat perkembangan permanen, misalnya rumah makan, pabrik, atau perkampungan. Tata cara perencanaan jalan raya antar kota ini digunakan sebagai acuan dan juga pegangan bagi perencana dalam merencanakan jalan raya antar kota.

Berdasarkan hal tersebut maka, Bimtek ini merupakan pembekalan teknis dalam membuat perencanaan jalan raya antar kota yang efektif agar dapat menciptakan kualitas dan kuantitas jalan yang baik.

 

TUJUAN / MAMFAAT :

  1. Memahami tahapan proyek pekerjaan jalan dari berbagai sudut pandang yang mempengaruhi terlaksananya pembangunan jalan baru dengan berbagai faktor yang menjadi pertimbangan, yakni, ekonomi, teknis (desain), lingkungan, dan tidak terkecuali politik
  2. mendapatkan keseragaman dalam perencanakan jalan antar kota
  3. memberikan pembekalan dalam merancang jalan yang bisa memberikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pemakai jalan
  4. mencermati berbagai ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaan perencanaan bagi pembangunan atau peningkatan jalan antar kota

TARGET / SASARAN PESERTA :

  1. Instansi Pemerintah
  2. Perusahaan BUMN /BUMD/Swasta
  3. Lembaga Penyelenggara Pendidikan
  4. Pengelola/Manajer Perusahaan Jasa Konstruksi Jalan
  5. Praktisi/Pendidik Manajemen Perusahaan

OUTLINE MATERI :

HARI I

  1. Pengertian Jalan Secara Umum
  2. Rencana Trase Jalan
  3. Medan Klasifikasi : Pengertian Jalan Dan Perhitungan Klasifikasi Medan
  4. Koordinat Titik Poligon : Jenis-Jenis Poligon, Rumus Umum Perhitungan Poligon, Penentuan Titik Poligon, Perhitungan Sudut Azymuth Dan Panjang Poligon

HARI II

  1. Rencana Tikungan
  2. Stationing Titik Utama Jalan
  3. Superelevasi, Pelebaran Dan Kebebasan Samping : Superelevasi (Kemiringan Melintang), Perhitungan Superelevasi dan Perhitungan Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan

March 10, 2025 / Materi

...
Bimtek Perusahaan/Swasta
BIMBINGAN TEKNIS HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)/ OWN ESTIMATE (OE) METODE PENYUSUNAN SPESIFIKASI B/J

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner Estimate (OE) adalah perkiraan harga pengadaan barang atau jasa yang dianalisis secara profesional dan disyahkan oleh eksekutif yang memiliki otoritas.

HPS berfungsi berbagai acuan dalam melakukan evaluasi harga penawaran barang dan jasa dengan tujuan untuk mendapatkan harga penawaran yang wajar, penyusunan HPS menjadi kunci keberhasilan manajemen pengadaan sebuah perusahaan.

Melalui Bimtek ini peserta dapat memahami konsep dan metode praktis perhitungan HPS. Termasuk menyusun spesifikasi produk, baik untuk pengadaan barang maupun jasa.l.

TUJUAN / MAMFAAT :

  1. Memahami konsep Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
  2. Keterampilan menyusun spesifikasi produk barang dan jasa.
  3. Keterampilan dalam melakukan survey harga.
  4. Kemampuan menganalisis biaya investasi.
  5. Kemampuan menyusun dokumen Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).
  6. Pengetahuan pengadaan internasional..

TARGET / SASARAN PESERTA :

  1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Instansi Pemerintah,
  2. Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa, Pejabat Pengadaan, Penyedia barang dan jasa.
  3. Bagian pengadaan Perusahaan BUMN/BUMD

OUTLINE MATERI :

HARI I

A. Konsep HPS/OE& Penyusunan Spesifikasi Produk

  1. Definisi & regulasi terkait HPS/OE
  2. HPS/OE & perencanaan pengadaan
  3. Perbedaan HPS/OE, DED, & Forecasting
  4. Kendala & kunci sukses dalam memahami HPS/OE
  5. Kategorisasi produk & aset
  6. Regulasi & standarisasi terkait produk
  7. Ruang lingkup spesifikasi produk
  8. Metode evaluasi spesifikasi produk

B. Penyusunan Spesifikasi Manajemen Proyek, Jasa Konsultan, & Layanan Jasa

  1. Elemen spesifikasi dalam manajemen proyek & layanan jasa
  2. TOR/KAK & SOW
  3. Technical agreement & services level agreement
  4. Ruang lingkup manajemen proyek
  5. Ruang Lingkup investasi aset
  6. Ruang lingkup jasa konsultansi
  7. Ruang lingkup jasa lainnnya
  8. Metode seleksi dalam manajemen proyek, konsultan, & jasa lainnya

C. Metode Survey Harga

  1. Karakteristik pasar
  2. Jenis & sifat pasar
  3. Metode praktis survey harga
  4. Jalur distribusi & kategorisasi produsen
  5. e-commerce & e-katalog pemerintah
  6. Publikasi data statistik & indeks harga pasar
  7. Eskalasi harga

D. Analisa Biaya Investasi & Umur Ekonomis Kepemilikan

  1. Metode analisa biaya investasi
  2. Konsep & implementasi Total Cost Ownership
  3. Acquisition cost
  4. Ownership cost
  5. Template simulasi perhitungan Total Cost Ownership
  6. Konsep & implementasi Total Value Ownership
  7. Template simulasi perhitungan Total Value Ownership

E. Analisa Komponen Biaya dalam Penawaran Supplier/Vendor

  1. Ruang lingkup analisa komponen biaya
  2. Metode penetapan komponen biaya
  3. Metode penawaran harga dalam manajemen proyek
  4. Metode penawaran harga dalam jasa konsultan & jasa lainnya
  5. Menentukan & mengukur kewajaran harga
  6. Critical point dalam analisa komponen biaya

HARI II

A. Simulasi Penyusunan HPS/OE Pengadaan Aset & Investasi

  1. Setiap kelompok akan memilih klasifikasi produk untuk simulasi penyusunan HPS pengadaan aset & investasi
  2. Klasifikasi produk yang dipilih berdasarkan contoh nyata dari proses procurement yang telah berjalan selama ini, atau rencana pembelian untuk klasifikasi produk yang belum pernah dibeli
  3. Klasifikasi produk untuk pengadaan aset & investasi tersebut mengacu kepada:
  4. Surat penawaran harga yang diberikan oleh supplier/vendor
  5. Survey pasar melalui e-commerce
  6. Survey pasar melalui e-katalog pemerintah

B. Simulasi Penyusunan HPS/OE Manajemen Proyek, Jasa Konsultan, & Layanan Jasa

  1. Setiap kelompok akan memilih klasifikasi manajemen proyek di bidang: konstruksi, IT, atau event, serta jasa konsultan, & jasa lainnya untuk simulasi penyusunan HPS
  2. Klasifikasi manajemen proyek, jasa konsultan, & layanan jasa tersebut dipilih berdasarkan contoh nyata dari proses procurement yang telah berjalan selama ini, atau rencana pemilihan kontraktor proyek yang belum pernah dibeli
  3. Klasifikasi manajemen proyek tersebut mengacu kepada: Regulasi terkait, PMBOK, Rancangan desain dari konsultan perencana, Proses beauty contest
  4. Waktu presentasi setiap kelompok adalah 15 menit dengan sesi tanya-jawab & pembahasan sekitar 15 menit

C. Dokumen Rencana Kerja & Syarat-Syarat (RKS)

  1. Definisi RKS
  2. Regulasi terkait RKS
  3. Tujuan & manfaat RKS
  4. Ruang lingkup RKS
  5. Metode penyusunan RKS
  6. Metode publikasi & presentasi RKS
  7. Critical point dalam RKS

D. Pengadaan Internasional

  1. Keuntungan dan tantangan Pengadaan Internasional
  2. Metode Pembayaran Internasional
  3. Metode Serah terima barang Incoterm 2020

 

 

March 10, 2025 / Materi

...
Bimtek Perusahaan/Swasta
BIMBINGAN TEKNIS TEKNIK KALIBRASI DAN PENGUKURAN

Untuk membuat produk yang baik dengan kualitas unggul, tidak cukup dengan mengerti pembacaan gambar mesin dan gambar teknik saja tanpa menguasai konsep dasar teknik pengukuran.  Oleh karenanya memahami konsep dasar teknik pengukuran merupakan hal yang wajib diketahui bagi pekerja dalam membuat sebuah produk yang sesuai dengan spesifikasi produk yang akan dirancang.

teknik pengukuran erat kaitannya prosedur kalibrasi hal ini karena kalibrasi merupakan proses untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu tertelusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional. Hal ini membuat pengukuran dan kalibrasi tidak dapat dipisahkan sehingga teknik pengukuran dan kalibrasi sangat erat hubungannya.

 

TUJUAN / MAMFAAT :

  1. Mengenal Konsep Sistem Teknik Pengukuran dan Kalibrasi
  2. Mengenal Elemen Elemen Pengukuran atau Kalibrasi
  3. Menentukan Ketidakpastian Kalibrasi
  4. Mengenal Contoh Alat Ukur

TARGET / SASARAN PESERTA :

  1. Instansi Pemerintah
  2. Perusahaan BUMN /BUMD/Swasta
  3. Lembaga Penyelenggara Pendidikan
  4. Pengelola/Manajer Perusahaan
  5. Praktisi/Pendidik Manajemen Perusahaan

OUTLINE MATERI :

HARI I

  1. Persyaratan kalibrasi dalam ISO 9001:2015 dan ISO 17025:2017
  2. Pengertian Kalibrasi
  3. Teknik Pengukuran
  4. Teori Ketidakpastian Pengukuran
  5. Metode Kalibrasi Temperature
  6. Metode Kalibrasi Massa
  7. Metode Kalibrasi Dimensi/Panjang

HARI II

  1. Metode Kalibrasi Electrical
  2. Metode Kalibrasi Time
  3. Metode Perhitungan Ketidakpastian Pengukuran
  4. Analisa dan Evaluasi Data Hasil Kalibrasi
  5. Pembuatan Sertifikat Kalibrasi
  6. Diskusi dan Tanya Jawab

 

 

March 10, 2025 / Materi

...
Bimtek Perusahaan/Swasta
BIMBINGAN TEKNIS KATALOG ELEKTRONIK VERSI 6 (INAPROC) &  EKOSISTEM PENGADAAN BARANG & JASA PEMERINTAH

Katalog Elektronik Versi 6, atau yang disebut “Katalog Elektronik”, adalah suatu bagian dari ekosistem Platform Pengadaan Nasional yang dimiliki oleh LKPP dan dikelola bersama Telkom yang memiliki fungsi sebagai platform yang digunakan oleh Kementerian, Lembaga setingkat Kementerian, dan/atau serta Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa untuk dana yang bersumber dari APBN dan/atau APBD melalui metode E-Purchasing yang merupakan tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem Katalog Elektronik atau toko daring.

Katalog Elektronik versi 6. membawa kemajuan signifikan dibandingkan versi sebelumnya dengan memberikan kemampuan kepada publik untuk secara efektif memonitor proses pengadaan dengan akses yang lebih baik terhadap informasi harga, spesifikasi produk, dan visualisasi produk, dengan adanya fitur baru ini, efisiensi, efektivitas Transparansi, dan akuntabilitas dalam pengadaan pemerintah akan semakin meningkat.

TUJUAN / MAMFAAT :

  1. Memperkenalkan fitur dan pembaruan yang ada pada E-Katalog V6.
  2. Memberikan pengetahuan tentang tata cara pengelolaan dan penggunaan E-Katalog V6.
  3. Meningkatkan kemampuan dalam penyusunan dan_pengelolaan barang/jasa di E-Katalog v6.
  4. Memahami mekanisme transaksi dan prosedur administrasi dalam E-Katalog V6.

TARGET / SASARAN PESERTA :

  1. Instansi Pemerintah
  2. Perusahaan BUMN /BUMD/Swasta
  3. Induk organisasi terkait pengadaan Barang/jasa
  4. Lembaga Penyelenggara Pendidikan
  5. Pengelola/Manajer Perusahaan Jasa Konstruksi Jalan
  6. Praktisi/Pendidik Manajemen Perusahaan

OUTLINE MATERI :

HARI I

  1. Dasar Hukum
  2. Pengenalan E-Katalog Versi 6
  3. Implementasinya E-Katalog Versi 6 (Perka LKPP No.177/2024)

HARI II

  1. Pengelolaan dan Pengembangan Sistem E-Katalog dan E-Purchasing
  2. Pembinaan dan Dukungan Pengelolaan E-Katalog
  3. Diskusi dan Tanya Jawab

 

 

 

 

March 10, 2025 / Materi

...
Bimtek Perusahaan/Swasta
BIMBINGAN TEKNIS QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC), GUGUS KENDALI MUTU (GKM), & PDCA DELTA

Salah satu faktor keberhasilan industri Jepang dan industri kelas dunia adalah penerapan Total Quality Management (TQM) secara efektif dengan pembentukan Small Group Activity (SGA) atau disebut juga Quality Circle (QC), karena keberhasilan ini, sejumlah industri negara maju dan sedang berkembang termasuk Indonesia, menerapkan TQM dengan membentuk SGA untuk meningkatkan mutu, produktivitas dan daya saing menuju World Class Manufacturing/Services.

Konsep dalam PDCA (Plan-Do-Check_-Act) melihat bahwa proses yang terjadi dalam suatu aktivitas yang bermutu, misalkan aktivitas bisnis merupakan suatu lingkaran yang terdiri dari empat buah langkah. Training ini akan membahas mengenai penggunaan metode PDCA pada suatu proses aktivitas di perusahaan, disertai dengan studi kasus di lapangan.

Gugus Kendali Mutu (GKM) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam perusahaan dengan goal untuk melakukan peningkatan yang berkelanjutan bagi perusahaan tersebut, gugus Kendali Mutu merupakan salah satu sarana efektif perusahaan untuk mengikutsertakan seluruh staffnya dalam suatu kegiatan yang bertujuan meningkatkan kinerja Perusahaan pada umumnya.

Dalam prakteknya perusahaan sering lebih memperhatikan manajemen operasional saja namun kurang memperhatikan sumber daya manusia yang berada di lapangan, padahal, SDM lapangan inilah yang banyak mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan dan bahka mereka pula yang sering menyelesaikannya.

TUJUAN / MAMFAAT :

  1. Peserta memahami tentang berbagai hal untuk merencanakan.
  2. Mampu mengoperasikan dan mengevaluasi SGA agar kinerja perusahaan meningkat Menuju World Class Manufacturing/ Services.
  3. Mampu untuk memahami proses Quality Control di perusahaan. Peserta dapat memahami bagaimana pengaplikasian metode PDCA dalam aktivitas bisnis.

TARGET / SASARAN PESERTA :

  1. Manajer dan tim khusus dalam Perusahaan BUMN/BUMD. Swasta
  2. Supervisor dari QA, produksi, pemeliharaan, dan teknik

OUTLINE MATERI :

HARI I

  1. Introduction to Effective SGA
  2. Struktur SGA program
  3. SGA Meeting
  4. Alat dan Teknik Pemecahan Masalah (Problem Solving Tools and Techniques Used by SGA)
  5. Hambatan (Pitfalls) SGA dan cara mengatasinya
  6. Ruang Lingkup Gugus Kendali Mutu (GKM)
  7. Konsep Total Quality Management (TQM) & PDCA
  8. Langkah pemecahan masalah dan Continual Improvement
  9. Teknik Pembuatan GKM

HARI II

  1. Evaluasi, Monitoring dan Dokumentasi implementasi GKM
  2. Peran dan Tugas Fasilitator
  3. Langkah pembuatan presentasi yang menarik dan mudah dipahami
  4. Teknik Presentasi GKM
  5. Konsep dasar metode PDCA
  6. Siklus PDCA
  7. Planning
  8. Doing
  9. Checking
  10. Acting

 

 

March 10, 2025 / Materi

...
Bimtek Kepegawaian
Pelatihan Digitalisasi Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) 2025

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Transformasi digital dalam pemerintahan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas pelayanan publik. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara menegaskan pentingnya digitalisasi dalam manajemen ASN untuk mewujudkan ekosistem penyelenggaraan manajemen ASN yang efisien dan terintegrasi secara nasional. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan yang komprehensif bagi ASN untuk meningkatkan kompetensi digital mereka.

B. Dasar Hukum

  1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara Mengamanatkan digitalisasi manajemen ASN untuk efisiensi dan integrasi nasional.
  2. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Mengatur penerapan SPBE dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya.
  3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN Menekankan pentingnya pengelolaan kinerja ASN yang terintegrasi dengan sistem informasi berbasis digital.

C. Tujuan Pelatihan

  1. Meningkatkan pemahaman ASN tentang kebijakan dan regulasi terkait digitalisasi dalam pemerintahan.
  2. Meningkatkan kompetensi teknis ASN dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
  3. Mendorong penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik dalam tugas dan fungsi ASN.
  4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi digital.
 

II. Sasaran Peserta

Pelatihan ini ditujukan bagi ASN di berbagai instansi pemerintah yang terlibat dalam pengelolaan data, pelayanan publik, dan administrasi pemerintahan.

 

III. Materi Pelatihan

  1. Kebijakan dan Regulasi Digitalisasi Pemerintahan
  2. Pemahaman tentang UU No. 20 Tahun 2023 dan regulasi terkait lainnya.
  3. Implementasi SPBE sesuai dengan Perpres No. 95 Tahun 2018.
  4. Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi
  5. Dasar-dasar teknologi informasi.
  6. Penggunaan perangkat lunak perkantoran dan aplikasi pendukung kerja.
  7. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
  8. Konsep dan implementasi SPBE.
  9. Integrasi layanan elektronik dalam pemerintahan.
  10. Keamanan Informasi dan Etika Digital
  11. Prinsip keamanan siber.
  12. Etika penggunaan teknologi informasi dalam pemerintahan.
  13. Manajemen Perubahan Menuju Digitalisasi
  14. Strategi manajemen perubahan dalam implementasi digitalisasi.
  15. Studi kasus sukses transformasi digital di instansi pemerintah.

 

IV. Metode Pelatihan

  • Ceramah dan Diskusi: Penyampaian materi oleh narasumber dan interaksi dengan peserta.
  • Praktik dan Simulasi: Latihan langsung menggunakan aplikasi dan sistem digital.
  • Studi Kasus: Analisis kasus nyata implementasi digitalisasi di instansi pemerintah.
  • Evaluasi: Penilaian pemahaman dan keterampilan peserta setelah pelatihan.

 

V. Waktu dan Tempat Pelatihan

Pelatihan direncanakan berlangsung selama 4 hari kerja, dengan rincian sebagai berikut:

  • Hari/Tanggal: Bisa disesuikan dengan Permintaan  atau Jadwal Kelender di web linkpemda 
  • Waktu: 08.00 – 16.00 WIB
  • Tempat: JAKARTA , BANDUNG, YOGYAKARTA DAN KOTA KOTA BESARNYA LAINYA 

                                        

VI. Penutup

Demikian proposal Pelatihan ini disusun sebagai acuan dalam penyelenggaraan Pelatihan Digitalisasi untuk ASN. Diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi ASN dalam memanfaatkan teknologi digital guna mendukung terwujudnya pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel.

Proposal ini disusun dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya terkait dengan digitalisasi manajemen ASN dan sistem pemerintahan berbasis elektronik.

February 12, 2025 / Materi

...
Bimtek Keuangan
Pelatihan Sistem DJP PORTEX untuk Mendukung Reformasi Perpajakan Berbasis Digital

A.  PELATIHAN SISTEM DJP PORTEX 
Reformasi perpajakan di Indonesia terus diarahkan untuk menciptakan sistem perpajakan yang modern, efisien, dan akuntabel. Salah satu inovasi yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah PORTEX (Portal Ekstensifikasi Pajak), yang dirancang untuk mempermudah proses ekstensifikasi wajib pajak dan administrasi data secara digital. 

Meskipun PORTEX menawarkan berbagai manfaat, seperti pengelolaan data wajib pajak yang terstruktur, pengurangan beban administrasi manual, dan peningkatan transparansi, keberhasilan implementasinya sangat bergantung pada kemampuan pengguna sistem. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan komprehensif untuk memastikan para pengguna, khususnya operator pajak, memahami dan mampu menggunakan PORTEX secara optimal. 

Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam dan keterampilan teknis terkait penggunaan PORTEX, sehingga dapat mendukung tercapainya tujuan reformasi perpajakan di tingkat nasional dan daerah. 

B. TUJUAN PELATIHAN 

  1. Memberikan pemahaman menyeluruh tentang fungsi dan manfaat PORTEX.
  2. Meningkatkan keterampilan teknis dalam pengelolaan data wajib pajak melalui PORTEX.
  3. Mendukung efisiensi dan efektivitas pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak.
  4. Memastikan integrasi data perpajakan daerah dan pusat berjalan dengan baik.
  5. Mengurangi kesalahan administrasi dalam pengelolaan data perpajakan. 

C. SASARAN PESERTA 

Pelatihan ini ditujukan untuk: 

  • Petugas pajak daerah dan pusat. 
  • Operator dan administrator yang bertanggung jawab atas pengelolaan data wajib pajak. 
  • Kepala seksi atau staf yang terlibat dalam ekstensifikasi dan pelaporan pajak. 
  • Pegawai pemerintah daerah terkait pengelolaan pajak. 

Jumlah peserta: 30-50 orang (disesuaikan dengan kapasitas pelatihan). 

D. RUANG LINGKUP PELATIHAN 

Pelatihan ini akan mencakup tiga aspek utama: 

  1. Teori dan Regulasi Perpajakan: Pemahaman dasar terkait ekstensifikasi pajak dan regulasi terbaru. 
  2. Pengoperasian Sistem PORTEX: Pengenalan dan praktik teknis penggunaan PORTEX. 
  3. Studi Kasus dan Pemecahan Masalah: Simulasi implementasi PORTEX berdasarkan permasalahan yang sering muncul di lapangan. 

E. MATERI PELATIHAN 

Modul 1: Pengantar PORTEX

  • Latar belakang pengembangan PORTEX. 
  • Tujuan dan manfaat PORTEX bagi DJP dan pemerintah daerah.
  •  Regulasi yang mendukung penggunaan PORTEX. 

Modul 2: Fitur dan Fungsi PORTEX 

  • Pengenalan antarmuka sistem.
  • Fitur utama: 
    1.    Pengelolaan data wajib pajak. 
    2.   Pelacakan kepatuhan wajib pajak. 
    3.    Pembuatan laporan ekstensifikasi pajak. 
  • Cara sinkronisasi data dengan sistem DJP lainnya. 

Modul 3: Penggunaan Sistem PORTEX (Praktik Langsung) 

  • Proses pendaftaran wajib pajak baru. 
  • Cara memperbarui data wajib pajak. 
  • Pelaporan hasil ekstensifikasi wajib pajak. 
  • Simulasi input data pajak pada sistem PORTEX. 

Modul 4: Optimalisasi dan Pemecahan Masalah 

  • Strategi optimalisasi penggunaan PORTEX dalam ekstensifikasi wajib pajak. 
  • Studi kasus implementasi PORTEX di daerah. 
  • Solusi atas kendala teknis dan non-teknis yang sering terjadi. 

Modul 5: Evaluasi dan Monitoring 

  • Cara melakukan evaluasi penggunaan PORTEX. 
  • Monitoring kinerja wajib pajak melalui sistem. 
  • Pelaporan hasil pelatihan dan tindak lanjut. 

 

F. METODE PELATIHAN 

Pelatihan akan dilaksanakan dengan metode: 

  1. Presentasi Teori: Penyampaian materi dasar tentang PORTEX dan regulasi pajak. 
  2. Praktik Langsung: Simulasi penggunaan PORTEX dengan pendampingan fasilitator. 
  3. Diskusi dan Tanya Jawab: Sesi interaktif untuk memperjelas pemahaman peserta. 
  4. Studi Kasus: Pemecahan masalah berdasarkan skenario nyata. 
  5. Evaluasi Akhir: Penilaian kemampuan peserta melalui tes dan praktik. 

G. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN 

  • Tanggal Pelatihan: 3 - 6 Feb 2025  , 12 - 15 Feb 2025 , 19 - 22 Feb 2025 , 24 - 27 Feb 2025 
  • Durasi Pelatihan: 2-3 hari penuh. 
  • Lokasi:  pelatihan, jakarta , Bandung dan Jakarta 
  • Dan via  online melalui platform virtual. 

H. ANGGARAN KEGIATAN  

  •  RP. 5.000.000 PERPESERTA 
  • SUDAH TERMASUK PENGINAPAN SELAMA 4 HARI 3 MALAM ( TWIN SHARE ) 
  • AKOMODASI SELAMA KEGIATAN  DAN PERLENGKAPAN KIT 

I. INDIKATOR KEBERHASILAN 

  1. Keberhasilan pelatihan ini diukur melalui: 
  2. Peningkatan pemahaman peserta terhadap PORTEX. 
  3. Kemampuan peserta dalam mengoperasikan fitur PORTEX secara mandiri. 
  4. Pengurangan kesalahan administrasi dalam ekstensifikasi wajib pajak. 
  5. Evaluasi hasil pelatihan melalui penilaian akhir peserta. 

J. PENUTUP 

Pelatihan DJP PORTEX ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam pengelolaan perpajakan berbasis digital, khususnya dalam proses ekstensifikasi wajib pajak. Dengan kerja sama dan dukungan dari seluruh pihak, pelatihan ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi pengelolaan perpajakan yang lebih modern dan transparan.

January 23, 2025 / Materi

...
Bimtek Kepegawaian
Bimtek Penerapan Teknologi Geographic Information System (GIS) Pada Pemerintahan Daerah Dalam Perencanaan Dan Pengelolaan Wilayah Tahun 2025

I. Latar Belakang
Geographic Information System (GIS) adalah teknologi yang memiliki peran penting dalam pengelolaan data spasial dan perencanaan wilayah. Pemanfaatan GIS memungkinkan Pemerintah Daerah untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan efisien dalam berbagai bidang, seperti tata ruang, transportasi, pengelolaan sumber daya alam, mitigasi bencana, hingga pelayanan publik.
Namun, implementasi GIS yang optimal membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dan memahami penggunaan perangkat lunak GIS serta analisis data spasial. Oleh karena itu, pelatihan GIS untuk pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah menjadi sangat penting guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi mereka.

II. Tujuan Pelatihan

  1. Meningkatkan pemahaman peserta mengenai konsep dasar dan manfaat GIS.
  2. Melatih peserta dalam penggunaan perangkat lunak GIS seperti ArcGIS, QGIS, atau lainnya.
  3. Meningkatkan kemampuan peserta dalam menganalisis dan menyajikan data spasial untuk mendukung pengambilan keputusan.
  4. Mendukung penerapan teknologi GIS dalam perencanaan dan pengelolaan wilayah.

III. Sasaran Peserta

  • Pegawai Pemerintah Daerah yang bekerja di bidang perencanaan, tata ruang, lingkungan hidup, transportasi, atau bidang lain yang relevan.
  • Jumlah peserta: 20–30 orang per sesi pelatihan.

IV. Materi Pelatihan

  1. Pengantar GIS
    • Konsep dasar GIS
    • Komponen GIS
    • Aplikasi GIS dalam pemerintahan
  2. Penggunaan Perangkat Lunak GIS
    • Pengenalan perangkat lunak GIS (QGIS atau ArcGIS)
    • Pengelolaan data spasial (shapefile, raster, dll.)
    • Visualisasi data dan pembuatan peta tematik
  3. Analisis Data Spasial
    • Teknik analisis spasial
    • Overlay, buffering, dan analisis jaringan
    • Studi kasus sesuai kebutuhan daerah
  4. Implementasi GIS dalam Pemerintahan
    • Penerapan GIS dalam perencanaan tata ruang dan pembangunan
    • Pengelolaan sumber daya alam berbasis GIS
    • Integrasi GIS dengan data pemerintah

V. Metode Pelatihan

  • Teori: Pemberian materi melalui presentasi dan diskusi interaktif.
  • Praktik: Latihan langsung menggunakan perangkat lunak GIS.
  • Studi Kasus: Simulasi berdasarkan data dan permasalahan aktual di daerah peserta.

VI. Waktu dan Tempat

  • Durasi: 3–5 hari (dapat disesuaikan).
  • Lokasi: Aula atau ruang pelatihan Pemerintah Daerah yang dilengkapi dengan fasilitas komputer dan proyektor.

VII. Fasilitator
Pelatihan akan dipandu oleh tim profesional di bidang GIS yang memiliki pengalaman akademik dan praktis.

VIII.

Penutup
Melalui pelatihan ini, diharapkan Pemerintah Daerah dapat meningkatkan efisiensi kerja dan kualitas layanan publik melalui pemanfaatan teknologi GIS. Dengan kompetensi yang lebih baik, Pemerintah Daerah akan lebih siap dalam menghadapi tantangan pembangunan dan pengelolaan wilayah.

Kami berharap dukungan penuh dari pihak terkait untuk menyukseskan program pelatihan ini.

January 15, 2025 / Materi

...
Bimtek Kepegawaian
Bimtek Pedampingan Penyusunan Perencanaan Strategis (RENSTRA) Bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Tahun 2025

RENSTRA OPD merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. ini merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah, yang disusun dengan mengacu kepada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).  Rencana Strategis Perangkat Daerah memiliki tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/ atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. Rencana strategis Perangkat Daerah ditetapkan dengan Perkada setelah RPJMD ditetapkan.

Perangkat Daerah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan daerah. Sehingga Perangkat Daerah diarahkan untuk dapat memberikan kontribusi sesuai dengan peran dan kewenangannya dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan daerah  yang  adil, makmur dan sejahtera sesuai Visi dan Misi Kepala Daerah.

Tujuan

Tujuan dari Bimtek pendampingan Penyusunan RENSTRA Organisasi Perangkat Daerah adalah untuk memberikan pemahaman dan penguasaan kepada peserta pelatihan dalam penyusunan dokumen Renstra perangkat daerah serta menguasai Teknik penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah sehingga handal dan professional dalam penyusunan RENSTRA yang terintegrasi dengan rancangan RPJMD kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

Materi 

  1. Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan (UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, UU Tentang RPJPN/RPJPD, Perpres/Perda tentang RPJMN/D dan Permendagri No.86 Tahun 2017)
  2. Teknik Penyusunan Renstra menggunakan pendekatan SWOT analysis, Problem Tree dan Logical Framework
  3. Teknik Penyusunan Rencana Program, Kegaiatan, Sub Kegiatan sesuai Permendagri No 90
  4. Penyusunan Rancangan Renstra
  5. Presentasi rumusan Renstra
  6. Pembahasan dan Diskusi Kelompok

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami dari Lembaga Informasi Keuangan dan Pembangunan Daerah (LINKPEMDA), Selaku penyelenggara kegiatan serta dukungan  narasumber yang berkompoten dibidangnya, Mengundang Bapak/Ibu untuk mengikuti kegiatan bimtek nasional dengan Tema tersebut, untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

HP & WHATSAPP

0822 -4131- 2016

(Andi)

EMAIL

info@linkpemda.com

WEBSITE

www.linkpemda.com

January 09, 2025 / Materi

...
Bimtek Kepegawaian
Bimtek Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Desa Perubahan Kedua UU Nomor 6 Tahun 2014

Undang-Undang Desa adalah seperangkat aturan mengenai penyelenggaran pemerintah desa dengan pertimbangan telah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Dalam perkembangan perjalanan ketatanegaraan Republik Indonesia, desa telah berkembang dalam berbagai hal dan bentuk, sehingga pemerintah pusat telah mengeluarkan dan mengesahkan peraturan baru yaitu Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Desa Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Revisi UU Desa ditetapkan dan diundangkan 25 April 2024. Terdapat sejumlah muatan atau substansi baru yang perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah (Pemda) setelah terbitnya regulasi tersebut.

January 02, 2025 / Materi

Tingkatkan Skill Anda Bersama LINKPEMDA